Melahirkan Melalui OperasiCesar Memiliki Resiko Infeksi yang Lebih Tinggi- Seiring berjalannya
waktu, metode melahirkan dengan menggunakan operasi cesar semakin popular dan
menjadi favorit. Melahirkan melalui persalinan normal seringkali menjadi momok
bagi para perempuan karena takut dengan adanya rasa sakit dan kekawatiran
terhadap kemungkinan yang lainnya. Padahal pada dasarnya, melahirkan melalui
metode operasi cesar sebaiknya hanya dilakukan dengan alas an atau kondisi
medis tertentu. Sedangkan untuk kondisi normal, melahirkan normal adalah
pilihan yang terbaik karena resiko infeksi yang jauh lebih ringan daripada
proses melahirkan dengan metode operasi cesar.
Rabu, 14 November 2012
Melahirkan Melalui Operasi Cesar Memiliki Resiko Infeksi yang Lebih Tinggi
Sebuah penelitian oleh British Journal of Obstetrics
& Gynaecology yang dilakukan baru- baru ini menunjukkan bahwa 1 dari 10
perempuan yang melahirkan melalui operasi cesar telah mengalami luka infeksi
yang cukup serius. Sedangkan yang terjadi pada operasi lain serupa seperti
histerektomi atau operasi angkat rahim justru hanya 6,6%. Infeksi yang terjadi
akibat efek dari operasi cesar bukan hanya menambah masalah kesehatan yang
cukup serius bagi sang ibu serta meningkatkan biaya perawatan rumah sakit yang
cukup signifikan. Resiko infeksi pada metode melahirkan operasi cesar dapat
bertambah tinggi jika pasien adalah penderita obesitas atau kelebihan berat
badan dan berusia kurang dari 20 tahun. Riset ini merupakan hasil dari
ditemukannya 400 infeksi dari sekitar 4.000 operasi cesar selama tahun 2009.
Hasil dari penelitian tersebut detailnya adalah sebagai berikut :
·
7% dari perempuan yang
mengalami infeksi perlu tinggal lebih lama di rumah sakit dan 5% nya
membutuhkan operasi lanjutan.
·
Perempuan yang mengalami
berat badan berlebih atau obesitas memiliki resiko infeksi yang memburuk hingga
60%.
·
Perempuan berusia di
bawah 20 tahun memiliki dua kali kemungkinan mengalami infeksi yang lebih buruk
daripada perempuan berusia 25-30 tahun.
Dr. Elizabeth Sheridan, Head of Healthcare
Associated Infection menyatakan bahwa perempuan yang memilih untuk melakukan
operasi cesar tanpa alas an medis apapun harus menyadari besarnya resiko ini,
terutama bila mereka kelebihan berat badan. Menurutnya, perempuan yang
mengalami obesitas sebaiknya perlu mengoptimalkan teknik bedah daripada harus
menggunakan metode operasi cesar.
Pernyataan dari BJOG Deputy Editor in Chief, John
Trop juga menambahkan, “Dengan kenaikan jumlah perempuan yang memilih operasi cesar
dan meningkatnya jumlah obesitas, maka masalah ini penting. Infeksi serius
pasca bedah bisa mempengaruhi kualitas perempuan dan juga bayi yang baru
dilahirkannya.
Tidak ada komentar:
Write comments