Si manis dan energik, begitulah penjelasan singkat tentang madu. Manis karena memang begitulah rasa madu, energik karena memang madu adalah vitamin yang dapat dijadikan sebagai sumber energi yang kaya dengan berbagai manfaat. Madu telah ada sejak abad ke16 SM dan merupakan bahan pemanis tertua di dunia.
Madu terdiri dari 80% zat gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa yang dapat diserap tubuh untuk pembentukan energi sekaligus meningkatkan vitalitas tubuh. Setiap madu memiliki kandungan energi 328kal/ 100g atau setara dengan lima butir telur ayam, tiga buah pisang, empat buah jeruk dan 400gr kentang. Meskipun demikian, madu tergolong rendah lemak dan mengandung vitamin ( B1, B2, B6, K ), kalsium, zat besi, magnesium, sodium, mangan, anti oksidan dan asam amino.
· Jenis-Jenis Madu
Madu terbuat dari nektar bunga lebah. Nektar ini terdiri dari sukrosa, fruktosa dan glukosa yang kemudian bereaksi dengan air liur lebah yang mengandung enzim hidrolase sebagai zat pemecah gula. Dari proses tersebut terciptalah si manis dan berenergi, madu. Warna dan rasa madu berbeda- beda tergantung dari jenis bunga yang dihisap oleh lebah, seperti putih, keemasan hingga coklat gelap, dan terdiri dari rasa asin, asam, pahit dan coklat –karena dihasilkan dari bunga coklat.
· Khasiat Madu untuk Kulit
Sudah bukan rahasia lagi memang bahwa madu adakah bagian yang tidak terpisahkan dari kecantikan kulit dan kesehatan. Ratu Cleopatra adalah salah satu ikon pecinta madu. Untuk menjaga kehalusan dan kesehatan kulitnya, ia membiasakan mandi dengan campuran susu dan madu. Selain menghaluskan kulit, madu mengandung AHA ( Alpha Hydroxy Acid ) yang berkhasiat menjaga kulit tetap awet muda. Di bidang kesehatan, kasiat madu terus dimanfaatkan. Madu memiliki zat asetikolin untuk memperlancar peredaran darah, zat besi untuk meningkatkan kadar hemoglobin, zat antibakteri untuk mengatasi luka, infeksi dan iritasi, pengobatan TBC, mata, serak, flu, demam, saraf, darah rendah dan masih banyak lagi. Meski demikian, madu tidak dianjurkan untuk anak dibawah usia satu tahun karena mengandung bakteri clostridium botulinum yang bisa menyerang saraf bayi.
· Awas Madu Palsu!!
Berikut beberapa tips menghindari madu palsu :
1. Belilah madu pada tempat yang terpercaya. Hati- hati pada sales madu di pasaran yang kerap menawarkan madu dengan berbagai macam trik, tapi tidak terlihat seperti penjual yang bonafit
2. Jika diteteskan pada kertas/ koran, madu palsu akan lebih mudah terserap kertas karena mengandung banyak air
3. Jika dikocok, madu asli akan lebih mudah terbentuk gas atau uap air
Tidak ada komentar:
Write commentsHanya komentar yang berkaitan dengan artikel/ postingan yang akan ditampilkan