Minggu, 24 Juli 2011

Tips Ampuh Meredam Hipertensi

 

Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi seringkali dijuluki sebagai pembunuh diam- diam ( The Silent Killer ) karena kehadirannya sering tanpa gejala. Kita baru menyadari bahwa kita mengidap hipertensi biasanya setelah diperiksa parah. Apalagi hipertensi baru dapat diketahui ketika kita melakukan cek darah. Tekanan darah yang sehat adalah 120/80 ( sistolik/ diastolik ). Tekanan darah hingga 139/89 berarti kita sudah mengalami prehipertensi ( gejala hipertensi ) dan sangat beresiko untuk berkembang menjadi hipertensi ( 140/90 ). 



Dari penelitian, 90% penderta hipertensi muncul bersamaan dengan meningkatnya faktor usia ( 30 – 50 tahun ), stres dan keturunan.  Faktor pemicu lainnya seperti merokok, kurang olah raga, makanan asin, fast food, makanan berkalori dan obesitas ( kegemukan ) juga memberi peran besar terhadap perkembangan hipertensi. Sedangkan untuk penderita berusia muda ( di bawah 30 tahun ), biasanya penyebabnya adalah minum pil KB, gangguan fungsi ginjal dan gangguan keseimbangan hormon.

Untuk meredam hipertensi, berikut beberapa tips ampuh yang telah teruji kasiatnya :
1.        Buah Segar
Kunyah buah segar 20 – 30 menit secara perlahan sebelum makan. Buah banyak mengandung air, serat dan senyawa antioksidan betakaroten, likopen, klorofil, vitamin C dan lain- lain yang mampu meredam kenaikan tekanan darah.
2.        Tempe Sesering Mungkin
Tempe mengandung enxim protease yang bekerja ,menghambat ACE ( Angiotensin-1 Covertting Enzyme ) yang merupakan sumber pemicu naiknya tekanan darah.
3.        Jangan Royal terhadap Garam
Berhati- hati dalam penggunaan garam dan makanan yang mengandung garam natrium seperti makanan olahan ( corned beef, ikan kalengan, lauk/ sayur instan ), saus botolan, makanan instan, cake dan kue kering yang dibubuhi soda seperti biskuit. Garam merupakan salah satu pemicu munculnya hipertensi.
4.        Turunkan Berat Badan
IMT ( Indek Masa Tubuh ) lebih dari 25 merupakan sinyal bahwa kita  kelebihan berat badan dan sudah menjadi kegemukan jika IMT sudah melebihi 30. Untuk menghitung IMT maka dapat digunakan rumus : berat badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan. Contoh : tinggi 169m dan berat badan 68kg, maka IMT nya adalah 68/(1,69)2 = 23,8
5.        Meditasi
Hindari depresi karena dapat meningkatkan resiko kematian penyakit jantung dan hipertensi. Jounal of Personality and Social Psychology 1989 menjelaskan bahwa setelah 3 bulan, pasien hipertensi yang telah menjalani meditasi mengalami penurunan tekanan darah  sistolik dan diastolic masing- masing 10,6 dan 5,9 mm Hg, sedangkan pasien hipertensi yang hanya bersantai mengalami penurunan tekanan darah sekitar 4,0 dan 2,1 mm Hg.
6.        Olahraga
Berlatih olahraga isotonic seperti jalan kaki, jogging, dan berenang dapat meredam hipertensi. Olahraga isotonic dapat menyusutkan hormon noradrenalin dan hormon- hormon lain penyebab menciutnya pembuluh darah yang berakibat hipertensi. Sempatkan sejenak menikmati matahari pagi dan udara sejuk. Sebaliknya, hindari olahraga berat ( isometric ) yang justru menaikkan tekanan darah.



Tidak ada komentar:
Write comments

Hanya komentar yang berkaitan dengan artikel/ postingan yang akan ditampilkan